Selasa, November 10, 2009

Resleting Celana

Martini wanita pegawai sebuah kantor swasta asing, pagi itu hendak berangkat kerja. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga tubuhnya seksinya semakin kelihatan lekuknya.

Bus kota yang ditunggunya pun datang, Martini berusaha naik melewati pintu belakang. Tapi kakinya tidak sampai di tangga bus. Menyadari karena roknya terlalu ketat, tangan kiri meraih ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya agar sedikit longgar.

Tapi, masih juga belum bisa naik, diulanginya menurunkan lagi resleting roknya. Namun belum juga bisa naik ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting.

Tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai akhirnya Martini terloncat dan berhasil masuk ke dalam bus. Martini pun melihat ke belakang, ingin tahu siapa yang telah mendorongnya.

Ternyata seorang pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Martini. "Hai, kurang ajar kau, berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!" bentak Martini.

Kata si pemuda kalem, "Yang nggak sopan itu situ mbak, masak belum kenal berani-beraninya nurunin resleting celana saya sampai tiga kali."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar