Senin, Oktober 12, 2009

Hari Raya Galungan Di Bali


Hari Raya Galungan merupakan hari raya bagi umat beragama Hindu. Di Bali biasanya hari raya Galungan dirangkaikan dengan hari raya Kuningan. Urusan hari raya bisa dikatakan umat Hindu di Bali memiliki segudang hari raya, bayangkan saja di Bali bahkan setiap 15 hari sekali ada hari raya walaupun pelaksanaannya tidak semeriah hari raya Galungan yang paling meriah di Bali. Walaupun hari raya Galungan belum diakui oleh pemerintah Indonesia dengan menjadikannya sebagai hari libur nasional, tetapi jangan heran bahwa di Bali hari raya Galungan terasa lebih meriah dibanding hari raya Nyepi.

Sebenarnya umat Hindu di Bali memiliki dua jenis hari raya yaitu berdasarkan sasih (bulan Hindu) dan berdasarkan wuku (minggu, 1 wuku = 7 hari). Hari raya Galungan merupakan hari raya yang berdasarkan wuku, yaitu jatuh pada hari Buda (rabu) Kliwon ,Wuku Dungulan. Banyaknya wuku (minggu) adalah 30 dimana setiap wuku lamanya 7 hari. Jadi hari raya Galungan ini datangnya setiap 210 hari sekali. Selain hari raya Galungan ada banyak hari raya lainnya yang berdasarkan wuku termasuk hari raya Kuningan.

Contoh hari raya yang berdasarkan sasih (bulan) adalah hari raya Nyepi. Hari raya Nyepi merupakan hari raya agama Hindu yang diakui dengan libur nasional. Mungkin karena pelaksaan hari raya Nyepi ini yang lebih unik yaitu dengan benar-benar “menyepi” maka hari raya agama Hindu yang dijadikan libur nasional adalah hari raya Nyepi.

Hari raya Galungan yang akan datang di Bali jatuh pada tanggal 14 Oktober 2009 ini, tepat 10 hari kemudian adalah hari raya Kuningan. Makna hari raya Galungan adalah merayakan kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). Ciri khas pelaksanaan hari raya Galungan di Bali adalah dengan adanya Penjor (terbuat dari bambu dan janur) di depan setiap rumah. Penjor ini umumnya dipasang sehari sebelum hari raya Galungan yaitu hari selasa. Rangkaian hari raya Galungan sebenarnya telah dimulai beberapa hari sebelumnya diawali dengan hari Sugian hingga hari raya Kuningan. Rangkaian hari raya Galungan dan Kuningan di Bali benar-benar berakhir 35 hari setelah hari raya Galungan dan ditandai dengan dicabutnya Penjor yang ada di depan rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar