Rabu, April 21, 2010

Langkah - langkah sebelum berhenti bekerja

Bila Anda memutuskan untuk berhenti bekerja dari
perusahaan tempat Anda sekarang berkantor, entah untuk
berhenti bekerja secara permanen atau pindah ke kantor
lain, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Anda
tidak bisa seenaknya memutuskan berhenti pada hari itu
juga, dan tidak masuk lagi sementara pengganti Anda
belum ada. Karena itu, lakukan hal-hal di bawah ini:


Menulis surat pengunduran diri
Buatlah surat pengunduran diri yang ringkas, lugas,
dan tidak bertele-tele. Isi pentingnya adalah kapan
Anda menyatakan berhenti bekerja. Lalu, tandatangani
dengan nama Anda di bawahnya.

Gunakan kata-kata yang sopan
Bagaimana pun kesalnya Anda dengan kantor ini (sampai
Anda memutuskan untuk berhenti bekerja dan pindah ke
kantor lain), jangan sampai terlontar ucapan-ucapan
kasar - apalagi resmi - di atas kertas. Kata
terimakasih dan penyesalan karena tidak bisa bergabung
lebih lama, boleh juga Anda utarakan.

Hubungi atasan langsung terlebih dulu
Sebelum membuat surat pengunduran diri, orang pertama
yang harus Anda informasikan soal ini adalah atasan
langsung Anda. Sebab, ia yang pertama sekali akan
repot saat Anda tidak ada. Alasan lainnya, siapa tahu
ia bisa memperjuangkan Anda untuk memperoleh sesuatu
yang selama ini tidak Anda dapatkan. Contohnya,
kenaikan gaji, promosi jabatan, dan sebagainya.
Mungkin juga, ia akan menawarkan sesuatu yang membuat
niat Anda pindah bisa dipertimbangkan lagi.

Teliti hak-hak Anda
Kadang-kadang, kemarahan atau dendam bisa 'membutakan'
pikiran rasional seseorang. Bila selama ini Anda
termasuk 'barisan sakit hati', ada kemungkinan Anda
akan keluar begitu saja tanpa mengurus segala hal yang
menjadi hak Anda. Misalnya, tabungan hari tua, kartu
Jamsostek, bonus-bonus lain, dan sebagainya. Padahal,
karena hal-hal itu adalah hak Anda, perjuangkan dulu
sampai usai. Lebih baik lagi kalau Anda menyempatkan
diri mencari informasi soal undang-undang atau
keputusan menteri tentang hak dan kewajiban
perusahaan/tenaga kerja.

Jangan bikin kesan jelek
Dunia kerja zaman sekarang sangat profesional. Orang
yang sama bisa saja berpindah-pindah beberapa kali dan
akhirnya 'mendarat' di salah satu kantornya yang
terdahulu. Ini merupakan hal yang biasa. Karena itu,
patut Anda camkan untuk tidak memberikan kesan yang
jelek ketika Anda keluar dari sebuah perusahaan.
Sumpah serapah boleh saja Anda lontarkan, tapi hanya
dalam hati saja. Soalnya, Anda nanti malu kalau
ternyata balik lagi, seolah menjilat ludah sendiri.
Alasan terpenting lainnya adalah, karena kemungkinan
besar Anda akan pindah bekerja di bagian yang sama,
maka lingkungan Anda secara umum tidak berubah-ubah
amat. Orang-orang tertentu masih sering ketemu atau
Anda butuhkan pertolongannya. Karena itu, don't burn
the bridges. Sebaliknya, bersikaplah seperti pro yang
mungkin akan diperlukan lagi tenaganya.

Jangan lupa minta surat referensi
Ini gunanya berbaik-baik dengan atasan. Anda bisa
memperoleh surat referensi dengan mudah, yang
barangkali akan berguna di tempat baru atau ketika
Anda mencari pekerjaan lainnya. Sebab, belum tentu
Anda betah di tempat baru, kan?

Sebarkan informasi ke jaringan kerja
Ini sering dilupakan orang karena repotnya perpindahan
kantor dan negosiasi dengan kantor baru. Padahal,
informasi bahwa Anda pindah kantor sangat diperlukan
oleh orang-orang yang banyak berhubungan dengan Anda.
Karena itu, paling baik bila Anda sudah tahu akan
menuju ke mana, supaya dalam 'pengumuman' berhenti
kerja, Anda bisa menyebutkan alamat baru.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar